Organisasi Profesi Guru
Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.
Tema Gambar Slide 2
Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.
Tema Gambar Slide 3
Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.
Rabu, 17 Juni 2020
Selasa, 16 Juni 2020
Senin, 15 Juni 2020
Program Tahunan
PROGRAM TAHUNAN
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Umbu Ratu Nggay Barat
Kelas / Semester : IX/ Ganjil dan Genap
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Komptensi Inti :
·
KI1: Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya.
·
KI2: Menghargai dan menghayati perilaku
jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan
kawasan regional.
·
KI3:
Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
·
KI4:
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret
dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang teori.
SMT
|
KOMPETENSI
DASAR
|
Alokasi Waktu
|
1
|
1.1 Mensyukuri perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara yang
merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa
|
33 JP
|
2.1 Menunjukkan sikap bangga akan tanah air sebagai perwujudan
nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara
|
||
3.1 Membandingkan antara peristiwa dan dinamika yang terjadi di
masyarakat dengan praktik ideal Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan
hidup bangsa
|
||
4.1 Merancang dan melakukan penelitian sederhana tentang peristiwa
dan dinamika yang terjadi di masyarakat terkait penerapan Pancasila sebagai
dasar negara dan pandangan hidup bangsa
|
||
1
|
1.2 Menghargai isi alinea dan pokok pikiran yang terkandung dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai
wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
|
15 JP
|
2.2 Melaksanakan isi alinea dan pokok pikiran yang terkandung dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
|
||
3.2 Mensintesiskan isi alinea dan pokok pikiran yang terkandung
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
|
||
4.2 Menyajikan hasil sintesis isi alinea dan pokok pikiran yang
terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945
|
||
1
|
1.3 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bentuk dan kedaulatan
Negara Republik Indonesia
|
15 JP
|
2.3 Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam mendukung bentuk dan
kedaulatan Negara
|
||
3.3 Memahami ketentuan tentang bentuk dan kedaualatan negara sesuai
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
|
||
4.3 Memaparkan penerapan tentang bentuk dan kedaualatan negara
sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
|
||
2
|
1.4 Menghormati keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan
(SARA) di masyarakat sebagai pemberian Tuhan Yang Maha Esa
|
12 JP
|
2.4 Mengutamakan sikap toleran dalam menghadapi masalah akibat
keberagaman kehidupan bermasyarakat dan cara pemecahannya
|
||
3.4 Menganalisis prinsip persatuan dalam keberagaman suku, agama,
ras, dan antargolongan (SARA), sosial, budaya, ekonomi, dan gender dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika
|
||
4.4 Mendemonstrasikan hasil analisis prinsip persatuan dalam keberagaman
suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
|
||
2
|
1.5 Mengapresiasi prinsip harmoni dalam keberagaman suku, agama,
ras, dan antargolongan (SARA) sosial, budaya, ekonomi, dan gender dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
|
15 JP
|
2.5 Menunjukkan sikap peduli terhadap masalah-masalah yang muncul
dalam bidang sosial, budaya, ekonomi, dan gender di masyarakat dan cara
pemecahannya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
|
||
3.5 Menganalisis prinsip harmoni dalam keberagaman suku, agama, ras,
dan antargolongan (SARA) sosial, budaya, ekonomi, dan gender dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
|
||
4.5 Menyampaikan hasil analisis prinsip harmoni dalam keberagaman
suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) sosial, budaya, ekonomi, dan
gender dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
|
||
2
|
1.6 Menunjukkan perilaku orang beriman dalam mencintai tanah air
dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia
|
24 JP
|
2.6 Mengutamakan sikap disiplin sebagai warga negara sejalan dengan
konsep bela negara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia
|
||
3.6 Mengkreasikan konsep cinta tanah air/bela negara dalam konteks
Negara Kesatuan Republik Indonesia
|
||
4.6 Mengorganisasikan kegiatan lingkungan yang mencerminkan konsep
cinta tanah air dalam konteks kehidupan sehari-hari
|
Manggewar... Juli 20.20
Mengetahui,
Kepala
Sekolah Guru
Mata Pelajaran,
Melki Umbu Sorung, S.Pd Oktavianus Umbu Kuta, S.Pd
NIP.19770515 201001 1 028 NIP.19851012
201708 1 001
Catatan Kepala Sekolah
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
RPP Matpel PPKN Kelas IX
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah
: SMP Negeri 2 Umbu Ratu Nggay Barat
Mata
Pelajaran : PPKn
Kelas/Semester
: IX/ Genap
Materi
Pokok : Konsep Cinta Tanah Air/ Bela
Negara dalam konteks NKRI
Alokasi
Waktu : 8 Minggu x 3 Jam Pelajaran @40 Men
Minggu, 14 Juni 2020
IGI Melatih Guru Kreatif dan Berinovasi Lewat Pembuatan Blogspot
Ikatan Guru Indonesia (IGI) kembali membuka workshop untuk pelatihan berbasis web, untuk melatih guru-guru senusantara untuk belajar dan menuangkan idenya serta terus berinovasi dan berkarya lewat teknologi abad 21, dalam menghadapi era industri 4.0 dan pendidikan kesehatan 5.0 dan perkembangan globalisasi yang semakin pesat maka salah satu tugas guru adalah menyiapkan dirinya sedini mungkin agar lebih siap dalam mentransformasikan ilmu pengetahuannya kepada generasi penerus bangsa atau anak didiknya, saat ini sering disebut abad milineal atau abad 21 dimana dunia sudah memasuki era teknologi yang semakin berkembang dan tentunya sangat berdampak pada sebuah kemajuan bangsa. untuk itu sebagai anak bangsa yang hidup di zaman teknologi ini tentu harus belajar dan terus mengembangkan diri untuk ikut serta dalam pemanfatan teknologi secara sehat dan bijak.sebab dalam hal teknologi pasti akan dihadapkan kedua hal yakni hal positif dan negatif.
Salah satu dalam kegiatan SAGUSABLOG (satu guru satu blog) yang diselenggarakan oleh Ikatan Guru Indonesia pada tanggal 14 j
Juni 2020 dan acara pembukaannya berlangsung pada tanggal 13 juni 2020 melalui video conference Ms Teams pada link: https://bit.ly/pembsagusablog42 pukul 19.30 wib dengan ketentuan sebagai berikut"
- Instal aplikasi Ms Teams di play store
- Klik link:https://bit.ly/pembsagusablog42 dan buka menggunakan aplikasi Ms Teams
- Tuliskan nama anda kemudian klik tombol bergabung sekarang.
Para peserta yang sudah resmi menjadi peserta akan dibimbing oleh para mentor hebat di kelasnya masing-masing, dimana para pesertanya akan dibagi kelas melalui web SAGUSABLOG kemudian selanjutnya di bimbing melaui TELEGRAM Group dan setiap sesi sudah disiapkan modul atau materinya untuk dipelajarai dan mempraktekan secara nyata dan nantinya setiap peserta yang menyelesaikan tiap sesi wajib melaporkan tugasnya di SIM GP Ikatan Guru Indonesia.
Kegiatan workshop SAGUSABLOG angkatan 42 kali ini dibagi menjadi 40 kelas dengan masing-masing mentor atau pembimbingnya.
Ini adalah kelas peserta workshop yang mengikuti kegiatan SAGUSABLOG yang berbasis web online dan sekaligus alamat untuk melaporkan tugas -tugas dari para peserta workshop yang menyelesaikan setiap modul.
Pertanyaan mengapa harus blog.
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa dalam menghadapi perkembangan dunia yang semakin pesat di berbagai kehidupan saat ini di berbagai bidang kehidupan yang tak terlepas dari pemanfatan teknologi yang semakin canggih maka tugas kita sebagai guru adalah menyiapkan diri untuk belajar dan terus belajar agar lebih kreatif dan berinovasi dalam memahami pemanfaatan teknologi secara utuh dan menyeluruh, dan dengan memahami teknologi secara sehat,bijak,utuh dan menyeluruh maka kita tidak akan menjadi penonton dan bahkan kita sebagai guru tidak akan bisa mengembangkan diri secara kreatif dan inovatif sesuai zaman yang kita hadapi ini. dan tentunya akan berpengaruh pada bahan ajar yang kita ampuh tidak akan menjadi menarik sesuai dengan perkembangan saat ini.
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa dalam menghadapi perkembangan dunia yang semakin pesat di berbagai kehidupan saat ini di berbagai bidang kehidupan yang tak terlepas dari pemanfatan teknologi yang semakin canggih maka tugas kita sebagai guru adalah menyiapkan diri untuk belajar dan terus belajar agar lebih kreatif dan berinovasi dalam memahami pemanfaatan teknologi secara utuh dan menyeluruh, dan dengan memahami teknologi secara sehat,bijak,utuh dan menyeluruh maka kita tidak akan menjadi penonton dan bahkan kita sebagai guru tidak akan bisa mengembangkan diri secara kreatif dan inovatif sesuai zaman yang kita hadapi ini. dan tentunya akan berpengaruh pada bahan ajar yang kita ampuh tidak akan menjadi menarik sesuai dengan perkembangan saat ini.
Maka untuk itu sebagai seorang guru harus terus belajar dan berinovasi lewat media pembelajaran online atau melalui workshop online (Webinar) untuk menggali ilmu pengetahuan dan mengembangkan kompetensi agar lebih siap dalam menghadapi perubahan yang semakin pesat.
Berikut salah satu group Telegram kelas 42-S dengan bimbingan para mentor, dimana didalam kelas ini akan dibimbing secara maksimal oleh para mentor yang mempunyai keahalian dibidang teknologi sampai para peserta memahami cara pembuatan blog dengan baik dan benar sesuai dengan modul yang dipelajari.
Semoga kegiatan ini terus berlanjut agar guru-guru bisa belajar dan bisa mentransformasikan ilmu pengetahuannya kepada peserta didiknya maupun kepada orang lain.
Semoga kegiatan ini terus berlanjut agar guru-guru bisa belajar dan bisa mentransformasikan ilmu pengetahuannya kepada peserta didiknya maupun kepada orang lain.
"Sharing and Growing Together"
Peran Dan Tantangan Guru Masa Kini
Peran guru kini dituntut lebih dari sekadar sumber informasi. Pasalnya, di era digital sekarang ini para siswa telah memiliki akses informasi yang sangat luas. Peran pendidik seperti yang pernah disampaikan oleh Ki Hadjar Dewantara masih sangat relevan dalam menghadapi era industri 4.0
peran guru di sekolah dapat dilakukan? Setidaknya ada 5 peran guru yang harus dikuatkan dalam Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Seperti yang SekolahDasar.Net kutip dari akun resmi instagram Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), inilah peran guru masa kini:
1. Pengajar
Guru mampu menyampaikan mata pelajaran agar dimengerti dan di dipahami oleh siswa.
2. Katalisator
Guru diharapkan mampu untuk mengindentifikasi, menggali dan mengoptimalkan potensi anak didik.
3. 'Penjaga gawang'
Guru membantu anak didik untuk mampu menyaring pengaruh-pengaruh negatif yang ada di lingkungan, termasuk di dunia maya.
4. Fasilitator
Guru membantu siswa menjadi subyek dalam proses pembelajaran, menjadi teman diskusi dan juga bertukar pikiran.
5. Penghubung
Guru mampu menghubungkan anak didik dengan sumber-sumber yang beragam, baik di dalam maupun di luar sekolah.
Dengan peran ini, diharapkan nantinya guru mampu menyiapkan anak didik untuk memiliki kecakapan abad 21, yakni 4C: Critical Thinking (berpikir kritis dan analitis), Creative and Innovative (kreatif dan inovatif), Communicative (komunikatif), dan Collaborative (kolaboratif).
Guru merupakan salah satu kunci kesuksesan pendidikan penguatan karakter (PPK). Hal ini dikatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy. Oleh sebab itu, beban kerja guru harus diatur sedemikian rupa sehingga selain bisa memenuhi kewajiban sertifikasi juga menjadi pihak yang harus bisa membangun sinergi "Tripusat itu adalah sekolah, masyarakat dan keluarga. Guru harus mampu menjadikannya beririsan satu sama lain sehingga siswa terbentuk karakternya tidak hanya dari jam tatap muka di kelas saja, tetapi juga dengan lingkungan dan masyarakat," kata Mendikbud yang SekolahDasar.Net kutip dari JPNN (11/07/17).
Dalam PPK, guru harus mampu mengolah situasi agar siswa memiliki 4C. Yakni, critical thinking, communication skill, creativity and innovation, serta collaboration. Pentingnya penguasaan 4C sebagai sarana meraih kesuksesan, khususnya di abad 21, abad di mana dunia berkembang dengan sangat cepat dan dinamis.
"Untuk itu pembelajaran tidak hanya mengandalkan kelas. Guru harus bisa mengajak siswa lebih aktif, memecahkan masalah, bekerja dalam tim, saling menghormati dan menghargai," kata Guru Besar Universitas Negeri Malang ini saat di Mataram.
Ia menyebutkan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah sebagai pintu masuk penerapan PPK melalui pengaturan jam kerja guru. Diharapkan aktivitas belajar siswa tidak membosankan karena dilakukan di kelas saja, tapi lebih menyenangkan karena melalui beragam metode yang dikelola guru.
4 TANTANGAN
JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia sebagai negara berpenduduk terbesar ke-4 dunia selayaknya memanfaatkan keunggulan komparatif tersebut.
Terlebih lagi, negara ini memiliki jumlah penduduk muda yang besar. Badan Pusat Statistik mencatat, paling tidak 40 persen dari 260 juta penduduk Indonesia merupakan generasi milenial.
Besarnya populasi muda tersebut menimbulkan situasi yang dikenal sebagai bonus demografi.
"Bila ingin memetik keuntungan dari bonus demografi, kita perlu mendongkrak kualitas sumber daya manusia sejak saat ini. Pendidikannya paling tidak mesti setara SMA atau SMK," ujar Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Supriano dalam Lokakarya Nasional dalam Rangka Hari Guru Sedunia 2018, di Jakarta, Selasa (2/10/2018).
Dalam rangka mengangkat kualitas penduduk Tanah Air, ucap Supriano, peran guru sebagai ujung tombak pendidikan juga mesti ditingkatkan.
Sebab, sedikitnya ada empat tantangan pendidikan yang mesti dihadapi guru zaman sekarang. Aspek-aspek itu adalah:
1. Revolusi industri 4.0
Pengaruh teknologi digital semakin menyatu dengan hidup manusia. Itulah esensi dari revolusi industri 4.0 saat ini. Segala sesuatunya mulai melekat dengan penggunaan internet (internet of things).
"Kondisi tersebut menimbulkan potensi hilangnya sejumlah pekerjaan di masa depan. Inilah yang mesti disiapkan guru terhadap anak muridnya sejak dini," kata Supriano.
2. Globalisasi
Kompetisi antarnegara diyakini bakal semakin trengginas dalam beberapa waktu ke depan.
Saat ini saja, Indonesia beserta negara Asia Tenggara telah menyatu dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Persaingan global tersebut dipandang Supriano membuat peningkatan kualitas guru menjadi suatu keniscayaan. Dengan begitu, kompetensi anak didik pun bisa semakin baik.
3. Kebutuhan Domestik
Indonesia sebagai negara yang ekonominya tengah berkembang membutuhkan pasokan sumber daya manusia yang banyak pula.
Nah, agar ekonomi suatu negara kuat tentunya dibutuhkan keandalan dari para penduduknya.
"Kita mau tak mau mesti mencetak generasi-generasi unggul di masa mendatang," tutur Supriano.
4. Bertumbuhnya Generasi Milenial
Besarnya penduduk muda Indonesia dipandang sebagai suatu tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan.
Pola-pola pengajaran monoton selayaknya mulai ditinggalkan. Sebab, generasi milenial lazimnya cepat jenuh dan menyukai kegiatan dinamis.
"Apalagi media sosial makin berkembang di kalangan generasi milenial. Inilah tantangan bagi guru dan dunia pendidikan Indonesia saat ini," tuntas Supriano.
WORKSHOP ONLINE
IGI Melatih Guru Kreatif dan Berinovasi Lewat Pembuatan Blogspot
Ikatan Guru Indonesia (IGI) kembali membuka workshop untuk pelatihan berbasis web, untuk melatih guru-guru senusantara untuk belajar ...